Pohon Kurma Merupakan Solusi Di Akhir Zaman

Kurma merupakan tanaman akhir zaman yang diprediksi dapat menahan dukhan di akhir zaman. Dukhan adalah kabut asap tebal yang menyelimuti bumi selama 40 hari 40 malam yang disebutkan dalam hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam yang dinubuatkan akan terjadi di akhir zaman sebagai salah satu tanda datangnya hari kiamat.

عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ قَالَ اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ مَا تَذَاكَرُونَ قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ قَالَ إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَأَجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ

Artinya, “Dari Hudzaifah bin Asid Al Ghifari berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menghampiri kami saat kami tengah membicarakan sesuatu. Ia bertanya, ‘Apa yang kalian bicarakan?’. Kami menjawab, ‘Kami membicarakan kiamat’. Beliau bersabda, ‘Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.’ Rasulullah menyebut kabut (dukhan), Dajjal, binatang (ad-dābbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya’juj dan Ma’juj, tiga gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman yang menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka”. (Al-Jāmi’us Ṣaḥīḥ, [Beirut, Dārul Afaq Al-Jadidah: tanpa tahun], juz VIII, halaman 178)

Kabut asap tebal yang muncul di akhir zaman ini diprediksi oleh para ahli hadits maupun ahli scientific (ilmuwan) dapat disebabkan oleh peristiwa jatuhnya meteor maupun oleh adanya perang nuklir dalam perang dunia ke-3. Tanda-tanda yang mendukung akan terjadinya debu tebal yang menyelimuti bumi (dukhan) sudah banyak ditafsirkan oleh para ahli hadits maupun para ilmuwan. Sedangkan tanda-tanda fisik telah banyak bermunculan, baik yang diamati dan dirasakan oleh penduduk bumi sebagai orang awam, maupun oleh penelitian scientific yang dilakukan oleh para ahli sekelas ilmuwan NASA Amerika Serikat.

Prediksi Lenyapnya Kota Jakarta

Pada saat dukhan terjadi maka suhu bumi akan naik sekian derajat Celcius dan ini terjadi di seluruh penjuru dunia. Hal ini yang oleh para ilmuwan disebut sebagai Global Warming (Peristiwa pemanasan suhu bumi di seluruh dunia). Dengan adanya global warming ini maka semua tanaman menjadi mati, hanya sebagian kecil tanaman yang berhasil hidup, diantaranya adalah tanaman kurma yang bisa bertahan hidup dari suhu -4 derajat Celsius s/d 50 derajat Celcius.

Gunung Es yang ada di kutub selatan akan mencair dan airnya akan membanjiri seluruh lautan dan samudra di dunia, sehingga kota-kota yang ada di tepi pantai akan tenggelam. Bagaimana dengan Jakarta?

Jakarta termasuk kota yang diprediksikan akan lenyap beserta kota-kota tepi pantai di Pulau Jawa dan seluruh Nusantara. Bahkan nasib pulau Jawa masih belum bisa dipastikan keberadaannya. Pada saat itu makanan sangat susah didapatkan, karena sumber pokok makanan telah mati dan persediaan makanan sangat terbatas. Lalu apa solusinya? Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam telah mewariskan kepada kita hadits yang sangat memberkahi umatnya, yaitu: ‘Kalau saja kita tahu besok akan terjadi kiamat dan di tangan kita ada biji buah kurma maka tanam sesegera mungkin’. Ini artinya buah kurma menjadi solusi makanan darurat di akhir zaman, karena dapat disimpan dalam waktu yang lama dan bisa langsung dimakan tanpa harus dimasak terlebih dahulu.

Persiapan Menghadapi Dukhan

Ingat pada saat terjadi dukhan teknologi akan terhapus di seluruh dunia yang disebabkan hantaman meteor yang sangat keras ke bumi. Yang ada hanya debu tebal yang menyelimuti bumi selama 40 hari 40 malam. Bagaimana orang mau memasak? Bagaimana orang dapat berkomunikasi sedangkan teknologi telah mati, semua kendaraan di atas bumi tidak bisa dipakai lagi, pesawat terbang tidak bisa terbang? Benar-benar darurat kondisinya pada saat terjadi dukhan, orang hanya berfikir untuk mempertahankan hidup saja sudah bersyukur dan solusi makanan pada saat itu adalah Kurma, seperti yang telah disabdakan oleh Baginda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam.

Lantas apa yang akan kita perbuat untuk mempersiapkan terjadinya Dukhan (Global Warming)? Segera tanam pohon kurma untuk persediaan makanan di akhir zaman, minimal untuk keluarga kita sendiri. Syukur-syukur bisa menolong tetangga kita dari kelaparan di akhir zaman. Tanam segera pohon kurma mumpung masih ada waktu.

Baca Juga : Perintah Menanam Kurma Berdasarkan Al-Qur’an Dan Hadits

Tetapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, mengingat pohon kurma tidak hanya buahnya yang bisa kita manfaatkan. Serbuk sari pohon kurma jantan pun bisa kita manfaatkan menjadi bahan baku industri makanan suplemen yang sangat baik untuk kesehatan.

Lebih dari itu, pohon kurma juga disebut secara khusus di Al-Qur’an (QS. 36:34) sebagai pohon yang bisa memancarkan mata air atau bahkan mengalirkan anak sungai (QS. 19:24). Artinya kebun-kebun kurma bisa menjadi solusi untuk konservasi mata air sebagi sumber penghidupan di bumi.

Satu orang disarankan minimal ada satu pohon kurma untuk persediaan makanan di akhir zaman. Pada kondisi normal seperti sekarang ini sebelum terjadinya dukhan, maka pohon kurma dapat difungsikan sebagai penghijauan dan penyedia oksigen untuk mencegah pencemaran udara dari gas karbondioksida yang dikeluarkan oleh ribuan kendaraan bermotor disekitar kita. Keuntungan lainnya dari pohon kurma adalah tanah disekitarnya menjadi subur, karena akar pohon kurma dapat menyerap sumber mata air sehingga mendekat ke permukaan tanah. Sehingga manusia yang di atas permukaan tanah menjadi mudah untuk mengambil air dari sumbernya hanya beberapa meter kedalamannya.

Jadi kalau di Indonesia ada sekitar 250 juta penduduk, maka dibutuhkan 250 juta bibit kurma untuk ditanam di seluruh Indonesia. Bagaimana jika tidak mempunyai tanah/lahan? Maka solusinya bisa ditanam di atas pot dan jika sudah besar bisa dipindahkan di atas drum yang besar.

”Dan disebutkan dalam Ash-Shahihain bahwa Rasulullah sallallahu’alaihi wassallam berkata kepada Ibnu Shayyad: “Aku menyembunyikan sesuatu untukmu.” Dia berkata: “Ad-Dukh.” Beliau sallallahu’alaihi wassallam bersabda: “Tetaplah di tempatmu. Engkau tidak akan melampaui batasmu.” Nabi sallallahu’alaihi wassallam menyembunyikan terhadapnya:“Maka tunggulah hari ketika langit membawa asap yang nyata.” (Ad-Dukhan:10)

Dalam hadits ini ada dalil ad-dukhan adalah sesuatu yang belum terjadi dan masih ditunggu, karena Ibnu Shayyad adalah seorang Yahudi Madinah. Padahal kisah ini tidaklah terjadi kecuali setelah beliau hijrah ke Madinah. Selain itu, hadits-hadits shahih menyebutkan bahwa ad-dukhan merupakan tanda-tanda kiamat besar, sebagaimana akan dijelaskan. Adapun penafsiran Ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu, itu merupakan ucapan beliau saja. Dan sesuatu yang marfu’ (diriwayatkan sampai kepada Nabi sallallahu’alaihi wassallam) didahulukan atas setiap yang mauquf (diriwayatkan sampai kepada sahabat).

Sebagian ulama mengompromikan riwayat-riwayat ini dengan menyatakan bahwa itu adalah dua asap. Salah satunya sudah terjadi, sedangkan yang kedua –yang muncul menjelang hari kiamat– belum terjadi. Yang sudah muncul adalah yang dilihat oleh bangsa Quraisy layaknya asap, namun bukan asap hakiki seperti yang akan terjadi ketika munculnya tanda-tanda hari kiamat.

Al-Qurthubi berkata: “Mujahid rahimahullah berkata: ‘Ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu dahulu berkata: ‘Itu adalah dua asap. Salah satunya telah terjadi. Adapun yang belum terjadi, asapnya akan memenuhi antara langit dan bumi. Asap itu akan menyebabkan seorang yang beriman akan terkena semacam selesma (flu), sedangkan orang kafir akan tembus pendengarannya’.”

(Diambil dari Asyrathus Sa’ah, Hal. 383-388)

Wallahu A’lam Bishawab